Rabu, 18 Agustus 2010

FAST FOOD (MAKANAN CEPAT SAJI)

Fast food atau yang biasa kita kenal sebagai makanan cepat saji telah mendapatkan popularitas yang luar biasa besar dikalangan para tenaga kerja profesional yang nyaris tidak punya waktu untuk memasak makanan. Penerimaan luas fast food di seluruh dunia mencerminkan pentingnya jenis makanan ini. Meskipun peringatan dari para ahli kesehatan, industri makanan cepat saji cepat berkembang. Sedikit sekali kita menyadari bahwa makanan cepat saji menghemat waktu dan energi tetapi menghilangkan hal yang paling berharga dari kami. Any guesses? Ya, Anda benar, kesehatan dan kesejahteraan yang diambil oleh makanan cepat saji dengan kecepatan sangat cepat.
Penelitian menunjukkan obesitas yang pada meningkat di seluruh dunia hanya karena junk food. Makanan siap saji sering disebut sebagai junk food juga. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk menjadi gemuk. Gaya hidup tidak berpindah-pindah yang diikuti oleh para profesional tidak memberikan ruang lingkup untuk membakar lebih kalori. Akibatnya, tubuh kita terus menyimpan lemak berlebih, yang menyebabkan obesitas. Akumulasi dari simpanan lemak menyebabkan penyakit kardiovaskuler, yang pada gilirannya menyebabkan masalah jantung lainnya. Dengan demikian Anda bisa sangat baik melihat bahwa reaksi berantai dimulai dengan asupan makanan biasa menjadi lebih cepat saji.
Makanan siap saji terdiri dari bahan berikut:
• Karbohidrat
• lemak jenuh
• Protein
• Natrium
• Gula
• Tinggi lemak
Anda akan terkejut mengetahui bahwa semua zat gizi di atas dapat menyebabkan penyakit berbahaya jika diambil berlebihan. Makanan siap saji mengandung jumlah yang banyak mengandung tinggi lemak dan garam dimasak dibandingkan dengan rumah makan. Hal ini sangat sulit bagi pekerja untuk memasak makanan sehari-hari. Mengkonsumsi makanan cepat saji adalah pilihan yang baik tapi setelah efek yang mematikan. secara sekilas penyakit yang disebabkan oleh makanan cepat memberi Anda kesempatan untuk memahami akibatnya. Makanan siap saji menyebabkan:
• Obesitas
• penyakit jantung
• Tekanan darah tinggi
• Diabetes
• Kanker payudara
kandungan Tinggi karbohidrat merupakan masalah utama dengan makanan cepat saji. Karbohidrat, seperti yang kita tahu merupakan penyumbang besar untuk obesitas. Makanan seperti burger, mie, hot dog, sosis, kentang goreng dan minuman soda memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi bersama dengan bahan beberapa beracun. Regular asupan makanan yang disebutkan di atas dapat membuktikan berbahaya dalam jangka panjang. Makanan cepat saji mudah dimasak namun tidak punya nilai gizi. Sebuah sepiring penuh mie atau hot dog bisa memuaskan rasa lapar Anda, tetapi mereka tidak memiliki nilai gizi makanan. Apa yang Anda dapatkan setelah makan itu semua? tidak lain hanyalah banyak kalori.
Makanan cepat saji tinggi sodium, lemak dan garam. Burger keju, nugget ayam, ikan goreng, pizza, dan susu kocok mungkin terdengar menampar bibir. Tapi mereka adalah makanan sehat. Makanan yang terdiri dari minuman manis, burger dan kentang goreng adalah setara dengan kalori yang dibutuhkan dalam dua hari. Minyak digunakan pada makanan. minyak meningkatkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah. Makanan siap saji selalu diambil pada saat individu ada di jalanan. Makan sembarangan dapat menyebabkan makan berlebihan, yang merupakan penyebab utama obesitas. Sulit untuk menghindari makanan cepat saji di dunia hari ini. Tapi Anda dapat selalu mencoba untuk melakukan hal yang lebih baik.
by: Shanna (live health club)

Sabtu, 22 Mei 2010

EFEK RUMAH KACA


EFEK RUMAH KACA

Kita telah ketahui bersama bumi kita telah dilanda berbagai macam bencana, seperti halnya banjir, kemarau, gletser, bahkan sampai yang terbesar adalah bencana jatuhnya meteor ke bumi.

Gambar

Proses Gas Rumah Kaca

Sebelumnya kita ketahui bahwa atmosfer merupakan lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti suatu planet baik planet Merkurius, Venus,, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling kita mulai dari permukaan tanah hingga jauh di angkasa sana. Atmosfer yang melapisi bumi terdapat 7 lapisan, dimulai dari lapisan yang paling dalam sampai terluar, yaitu:

1. Troposfer

2. Stratosfer: Terdapat lapisan ozon

3. Ozonosfer:

adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen.

4. Mesosfer

5. Termosfer

6. Ionosfer

7. Eksosfer

Terjadinya Gas Rumah Kaca:

1. Panas matahari yang dipancarkan menembus atmosfer, sehingga sebagian diserap oleh bumi dan memanasi permukaan (radiasi matahari yang diserap 160 watt/m2). Sedangkan sebagian lainnya tidak tembus karena dipantulkan oleh atmosfer (radiasi 80 watt/m2).

2. Sedangkan panas matahari lainnya sebagian dipantulkan oleh bumi menembus keluar atmosfer (radiasi 80 watt/m2) dan sebagian ada yang kembali ke bumi (radiasi 30 watt/m2).

3. Suhu permukaan bumi dan lapisan troposfer meningkat

Jumat, 21 Agustus 2009

Berikut daftar regulasi dan standar dalam penanggulangan dan pencegahan kebakaran

STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

  1. SNI 03-1735-2000---Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan Dan Akses Lingkungan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  2. SNI 03-1736-2000---Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
  3. SNI 03-1745-2000---Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak Dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah Dan Gedung.
  4. SNI 03-1746-2000---Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana Jalan Ke Luar Untuk Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  5. SNI 03-3985-2000---Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  6. SNI 03-3989-2000---Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  7. SNI 03-6570-2001---Instalasi Pompa Yang Dipasang Tetap Untuk Proteksi Kebakaran.
  8. SNI 03-6571-2001---Sistem Pengendalian Asap Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
  9. SNI 03-6574-2001---Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Dan Sistem Peringatan Bahaya Pada Bangunan Gedung.
  10. SNI 09-7053-2004---Kendaraan Dan Peralatan Pemadam Kebakaran - Pompa

UNDANG-UNDANG RI

  1. UU RI No 28 Tahun 2002---Bangunan Gedung

MENTERI PEKERJAAN UMUM

  1. Kepmen PU No.: 441/KPTS/1998---Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
  2. Kepmen PU No.: 11/KPTS/2000---Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran Di Perkotaan.
  3. Kepmen PU No.: 10/KPTS/2000---Ketentuan teknis pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan.

MENTERI TENAGA KERJA

  1. Permenaker No.: Per.04/Men/1980---Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
  2. Permenaker No.: Per.02/MEN/1983---Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
  3. Inst. Menaker No.: Ins.11/M/BW/1997---Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

PERDA DKI JAKARTA

  1. Perda No. 3 Tahun 1992---Tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran dalam Wilayah DKI Jakarta

Kamis, 20 Agustus 2009


Masukkan Code ini K1-E711E5-3
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

sarana proteksi kebakaran

SARANA PROTEKSI KEBAKARAN DI PT XYZ


ABSTRAK

Kejadian kebakaran dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa batasan waktu, sehingga kebakaran yang terjadi membutuhkan upaya peningkatan kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya kebakaran dengan melakukan tindakan pencegahan kebakaran sejak dini. Sebagaimana yang telah diatur menurut undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja telah mengantisipasi dalam hal mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi, mencegah kejadian kebakaran diperlukan jaminan keselamatan bangunan agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, salah satunya perlu dilengkapi dengan sistem proteksi aktif dan sistem proteksi pasif.


Hasil yang diperoleh dalam laporan ini, yaitu PT. XYZ memiliki potensi kebakaran di beberapa area yang ditemukan adanya tiga elemen dalam segitiga api, yaitu panas, bahan bakar, dan oksigen. Potensi itu, ada pada mesin boiler, mesin kompresor, tempat penimbunan bahan bakar, panel listrik utama, gudang penyimpanan, dan lampu TL.

Apabila dilihat dari jumlah sarana proteksi kebakaran baik aktif maupun pasif perusahaan XYZ sudah cukup memenuhi standar. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemenuhan sarana aktif, yaitu APAR, yang terpenuhi yaitu 75%, sprinkler 66,7%, alarm 33,3%, detektor 100%, hidran 100%, dan sarana penangkal petir 100%. Rata-rata tingkat pemenuhan adalah 79,2%, Sedangkan untuk sarana pasif, yaitu sarana jalan keluar 75%, penunjuk arah 100%, tangga darurat 100%, pintu darurat 50%, tempat berkumpul 100%, dan sistem pengendali asap 50%. Rata-rata tingkat pemenuhan adalah 79,2%.

Dengan rata-rata tingkat pemenuhan terhadap sarana proteksi masih perlu adanya upaya peningkatan, yaitu dengan melakukan identifikasi khusus untuk bahaya atau potensi penyebab kebakaran di area yang memiliki potensi untuk terjadinya kebakaran, menempatkan APAR dengan tinggi 125 cm, penggunaan sprinkler di semua area yang disesuaikan dengan kondisi area, melengkapi pintu darurat dengan panic handle, tidak meletakkan barang di jalur evakuasi, melengkapi pintu dengan panic handle dan panic door, memberi ventilasi khusus untuk pengendalian asap. Lakukan perbaikan atau penggantian terhadap instalasi fire alarm. tidak menghalangi hidran atau perangkat lainnya yang berkaitan terhadap penanggulangan dan informasi kejadian menghubungkan instalasi fire alarm dengan instalasi proteksi kebakaran.